Siap Perangi Covid-19 dengan Inovasi Disinfektan dan Hand Sanitizer dari Daun Sirih Merah dan Jeruk Nipis

 

Daun Sirih. Mendengar nama itu, semua orang pasti akan merasa sangat familiar karena kepopulerannya. Sirih sangat dikenal oleh masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, tak terkecuali oleh warga Desa Balongmojo. Sirih, dengan jenis daun yang berwarna merah, banyak ditanam di sekitar lingkungan warga Desa Balongmojo. Warga desa biasa memanfaatkan tanaman ini untuk berbagai macam alasan. Bahkan, banyak yang menjadikan sirih sebagai obat paling jitu untuk menangkal berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah sebagai antiseptik alami lantaran zat antibakteri yang dimilikinya.

Selaras dengan kondisi pandemi yang tengah dihadapi serta kebutuhan hand sanitizer yang meningkat, warga Desa Balongmojo berinisiatif untuk melakukan produksi Disinfektan dan hand sanitizer dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar lingkungan, yaitu sirih merah. Sirih merah dipilih karena kandungan antibakterinya yang sangat ampuh untuk membunuh bakteri atau kuman. Seperti dilansir dari laman Alodokter, sebuah penelitian menunjukkan bahwa antiseptik yang berasal dari cairan daun sirih ini ternyata lebih unggul apabila dibandingkan dengan sabun non antiseptik maupun sabun antiseptik.

Untuk pembuatan disinfektan dari daun sirih merah ini tidak memerlukan campuran alkohol seperti pembuatan hand sanitizer yang pada umumnya. Dr. Retno Sari, MSC., Apt selaku Ketua Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengungkapkan bahwa air daun sirih dengan kadar 15% sama efektifnya dengan alkohol dengan kadar 70% dalam mengurangi jumlah bakteri dan virus.

Pembuatan Disinfektan dan Hand Sanitizer dari Daun Sirih Merah dan Jeruk Nipis

Pembuatan Disinfektan dan hand sanitizer menggunakan bahan yang sama, yaitu daun sirih merah, perasan air jeruk nipik, dan air. Sedangkan khusus untuk hand sanitizer diberi tambahan alkohol 70%. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencuci daun sirih merah sampai bersih dan diangin-anginkan hingga kering. Kemudian daun sirih ditimbang sebanyak kurang lebih 1,5 ons. Daun sirih merah yang telah ditimbang, selanjutnya akan diekstrak untuk diambil sarinya. Dalam proses ekstraksi, terlebih dahulu dilakukan proses pengecilan ukuran dengan cara dipotong menjadi bagian-bagian kecil guna menghasilkan ekstrak lebih banyak.

Daun sirih merah yang telah dipotong kecil dimasukkan kedalam wadah berisi air panas dan dimasukkan kedalam panci untuk direbus dengan cara di stim. Ekstraksi daun sirih merah dilakukan dengan cara stim karena suhu optimal yang dibutuhkan dalam proses ekstraksi berkisar 80-90 0C. Masak hingga 30 menit.

Setelah mendapatkan ekstrak dari daun sirih merah sebanyak 80 ml, ekstrak sirih merah tersebut ditambahkan dengan air perasan jeruk nipis sebanyak 20 ml dan diencerkan dengan air 10 liter utnuk produksi disinfektan. Sedangkan untuk hand sanitizer, 10 ml ekstrak daun sirih merah ditambah 10 ml air perasan jeruk nipis dan 80 ml alkohol 70%. Jeruk nipis ditambahkan karena kandungan antioksidannya bertujuan untuk menetralkan proses oksidasi pada daun sirih yang sifatnya mudah teroksidasi. Selain itu, jeruk nipis juga memiliki kandungan antibakteri yang sama dengan daun sirih merah.

Pembuatan disinfektan dan hand sanitizer yang diawasi langsung oleh Kepala Desa Balongmojo, Bapak A. Muslik, bertujuan untuk dapat menerapkan pola hidup bersih dan pencegahan terhadap pandemi Corona Virus Disease 2019 atau biasa disingkat dengan Covid-19 kepada warga Desa Balongmojo. Karena seperti yang telah diketahui, penerapan pola hidup yang bersih dan sehat adalah salah satu pencegahan yang bisa dikatakan efektif dalam memerangi Covid-19.

Keunggulan dari kedua produk tersebut yaitu aman untuk kulit manusia sehingga tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, ketersediaan dari bahan bakunya sendiri sangat melimpah karena berasal dari lingkungan sekitar warga Desa Balongmojo. Khusus untuk produk disinfektan, selain difungsikan sebagai disinfektan seperti biasa, dapat pula digunakan sebagai body wash karena tidak mengandung alkohol dan dapat digunakan apabila sedang melakukan perjalanan jauh.

Dalam pembuatan disinfektan dan hand sanitizer oleh warga Desa Balongmojo ini tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yaitu memakai masker dan menerapkan physical distancing. Nantinya, disinfektan dan hand sanitizer yang telah diproduksi akan disalurkan ke setiap rumah warga yang ada di Desa Balongmojo. Kegiatan ini tak lain merupakan bentuk dukungan dan perwujudan untuk membangun kampung yang tangguh dan bebas dari Covid-19. Karena kesadaran dan kepedulian akan pandemi Covid-19 yang tengah menimpa ibu pertiwi haruslah dimulai dari hal kecil dan lingkup terkecil.  Tangguh Kampungku, Sehat Negeriku! Relawan Kampung Tangguh Desa Balongmojo Bersatu!

#kampungtangguhsemeru #kampungtangguhdesabalongmojo

 

 


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Recent in Sports

Popular Posts

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Recent Posts

Slogan

  • Kampungku Tangguh Semeru Balongmojo.
  • Kampungku Sehat.
  • Kampungku Aman.

Tema Kampung Tangguh

Menumbuhkan Kreasi,Inovasi dan Gotong Royong dengan Konsep Disiplin Kampung Tangguh.

Halaman

Desa Balongmojo

.